Bagaimana cara mengatasi
kecanduan media sosial? Penggunaan media sosial semakin tinggi dimana
orang-orang selalu menatap ponsel dan laptop mereka untuk mengirim status,
mengunggah gambar, dll. Meskipun banyak manfaatnya, namun media sosial dapat
menyebabkan kecanduan. Ketahui gejala, efek, cara mengatasi ketergantungan
media sosial, dll
Efek Sosial Media bagi Kesehatan Mental Media sosial memang memiliki banyak manfaat seperti sebagai wadah untuk berekspresi, berkomunikasi, membangun komunitas, hingga menjalankan bisnis secara online, namun penggunaannya juga memicu dampak negatif bagi kesehatan mental. Berdasarkan survei dari Royal Society of Public Public Health dan Young Health Movement, media sosial memicu masalah-masalah seperti perundungan siber, depresi, kecemasan, perasaan kesepian, intimidasi, gangguan tidur, hingga kecanduan. Gejala Kecanduan Media Sosial Tidak dapat dihindari bahwa kehidupan jaman sekarang dipenuhi dengan aktivitas di media sosial. Berdasarkan studi, rata-rata orang dewasa menghabiskan sekitar lima setengah jam menggunakan sosial media atau setara dengan 12 hari penuh per tahun. Penggunaan media sosial pun memicu obsesi dan kecanduan. Berdasarkan wawancara dengan dr. Jati Satriyo, gejala kecanduan media sosial meliputi:
Melihat sosial media sebelum atau setelah bangun tidur. Menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain media sosial. Terus-menerus mengecek berbagai platform media sosial. Mengambil foto apapun dan dimanapun, serta mengunggahnya. Mempublikasikan status, berita, atau kejadian apapun dan dimanapun. Memiliki imajinasi mendapat notifikasi dari akun media sosial. Melakukan banyak aktivitas di media sosial. Merasa haus akan suka, komen, dan pujian. Merasa panik, pusing, atau tidak nyaman saat tidak mendapatkan akses internet. Ciri-ciri kecanduan media sosial lainnya adalah saat aktivitas di media sosial menjadi prioritas hingga mengganggu kehidupan dan aktivitas di dunia nyata.
Cara Mengatasi Kecanduan Media
Sosial Menurut dr. Jati Satriyo, arti dari kecanduan dalam dunia medis adalah
perilaku kompulsif atau perilaku secara berulang yang tidak tertahankan dan
dilakukan tanpa disadari. Perilaku kompulsif ini umumnya dijadikan alat untuk
mengurangi kecemasan namun memiliki efek negatif, termasuk kecanduan media
sosial. Kemudahan di media sosial dan perkembangan teknologi berpengaruh pada
cara hidup sebagian besar kalangan di jaman sekarang. Banyak orang yang tidak
bisa lepas dari media sosial hingga kebiasaan itu berakibat negatif bagi
keseharian dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain. Dokter Jati Satriyo
juga menyampaikan bahwa tidak ada cara instan untuk mengatasi masalah kecanduan
sosial, namun terdapat beberapa cara mengatasi kecanduan media sosial, yaitu:
1. Cari Tahu Penyebab Kecanduan Media Sosial Anda
Anda mungkin membutuhkan beberapa waktu
untuk memikirkan apa dan kenapa Anda menjadi kecanduan media sosial serta
dampak buruk yang terjadi pada diri Anda karena kebiasaan tersebut. Beberapa
alasan umum seseorang menghabiskan waktu terlalu lama di akun media sosial
adalah karena merasa bosan di kantor, sekolah, kampus, atau pengalihan rasa
stres. Sebagian lagi menjadikan media sosial sebagai wadah narsisisme dan
membentuk kepribadian yang selalu ingin jadi pusat perhatian dan mendapat
pujian. Saat Anda menyadari apa yang membuat Anda jadi kecanduan, secara alami
Anda akan menemukan strategi untuk berhenti menggunakan media sosial demi
kebaikan Anda sendiri.
2. Matikan Notifikasi
Cara paling sederhana untuk menghentikan
rasa ingin membuka media sosial adalah dengan mematikan notifikasi semua akun
dari berbagai platform media sosial yang Anda miliki. Seringkali notifikasi
atau pemberitahuan media sosial yang muncul di ponsel Anda mengalihkan fokus
Anda dari aktivitas yang sedang dikerjakan. Ini juga mengganggu rutinitas
harian karena pemberitahuan tersebut membuat Anda penasaran dan memunculkan
rasa takut kehilangan atau tertinggal suatu info menarik. Cobalah matikan
notifikasi dan jauhkan ponsel Anda dari jangkauan. Ini dapat membantu Anda
berkonsentrasi lebih mudah pada kegiatan lain yang lebih bermanfaat dan
produktif.
3. Batasi Waktu Menggunakan Media Sosial
Dokter Jati Satriyo menyampaikan bahwa hal
yang paling penting untuk mengatasi penggunaan media sosial yang berlebihan
adalah dengan mengurangi durasi menggunakan media sosial. Anda mungkin dapat
menggunakan fitur screen time untuk mengetahui berapa lama Anda sudah
menggunakan media sosial. Selanjutnya, Anda harus belajar menahan diri Anda
untuk tidak menggunakan media sosial terlalu lama. Semua itu dapat dimulai
dengan mengatur kapan dan berapa lama Anda bisa bermain media sosial. Misalnya,
buat aturan untuk diri sendiri dimana Anda hanya boleh menggunakan media sosial
setelah menyelesaikan tugas sekolah, pekerjaan, atau kegiatan lain yang lebih
penting. Serta tetapkan durasinya, misalnya, hanya 30 menit atau sesuai dengan
limitasi Anda. Setelah itu, Anda harus kembali mengerjakan berbagai aktivitas
yang harus segera Anda selesaikan. Pikirkan juga bahwa menunaikan aktivitas
tersebut lebih penting berkali-kali lipat daripada membuang-buang energi di
media sosial.
4. Temukan Alternatif Kegiatan Lain
Bila biasanya Anda menggunakan media sosial
saat Anda sedang bosan, lelah, stres, atau sedih, maka cobalah hentikan semua
alasan tersebut. Anda harus menemukan alternatif kegiatan lain untuk dilakukan
setiap Anda merasa bosan, kosong, lelah, atau pemicu lainnya. Misalnya, ketika
Anda merasa stres maka Anda harus melakukan meditasi, bukan membuka feed
Instagram. Temukan aktivitas bermanfaat lainnya seperti olahraga, memasak, atau
berkomunikasi langsung dengan orang-orang di sekitar Anda yang mungkin
diam-diam sudah Anda lupakan karena Anda sibuk dengan media sosial selama ini.
5. Batasi Diri dengan Perangkat Seluler
Cara mengatasi kecanduan media sosial bagi
pelajar selanjutnya adalah dengan membatasi diri Anda dengan perangkat seluler.
Hal ini akan mendukung Anda untuk tidak membuat sosial media setiap saat.
Misalnya, jangan biasakan meletakan ponsel di tempat tidur menjelang tidur karena
itu akan mengganggu waktu tidur dan mungkin tidak membuat Anda tidur nyenyak.
Selain itu, jangan biasakan menggunakan ponsel saat Anda sedang berinteraksi
dengan orang lain atau di tempat umum. Cobalah untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitar Anda.
6. Hapus Akun Media Sosial
Berani menghapus akun adalah cara mengatasi ketergantungan media sosial yang paling efektif selanjutnya. Kehilangan akses pada akun media sosial akan secara otomatis menghentikan keinginan Anda untuk bermain media sosial. Setelahnya, Anda akan secara natural mencari kegiatan lain yang lebih berharga untuk mengisi waktu luang Anda. Anda mungkin akan mulai mengerjakan hobi atau aktivitas kesukaan Anda lainnya.
7. Detoks Media Sosial
Detoks media sosial adalah istilah baru yang
digunakan untuk menghentikan kebiasaan menggunakan media sosial dimana Anda
akan membuat target selama apa Anda tidak boleh menggunakan media sosial.
Menurut dr. Jati Satriyo, bantuan keluarga dan teman-teman atau orang sekitar
juga penting untuk melakukan detoks media sosial ini. Sebagai contoh, kumpulkan
ponsel dan perangkat seluler lainnya saat sedang berkumpul sehingga Anda bisa
saling berinteraksi dan tidak fokus pada media sosial. Ini adalah tantangan
besar bagi mereka yang kecanduan media sosial, namun dapat memiliki efek yang
sangat positif demi menjaga kesehatan mental dan produktivitas Anda. Itulah
tips mengatasi kecanduan media sosial. Media sosial dapat berpengaruh positif
bagi Anda bila Anda tahu tujuan dan cara menggunakannya dengan baik. Bijaksana
dalam bermain sosial media. Anda dianjurkan untuk minta bantuan baik pada
psikiater atau orang terdekat apabila kecanduan media sosial ini sudah
mengganggu aktivitas sehari-hari Anda. Jangan sampai fitur teknologi ini malah
membahayakan kesehatan mental dan kehidupan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar