Penyesuaian diri adalah proses
bagaimana individu mencapai keseimbangan diri daam memenuhi kebutuhan sesuai
dengan lingkungannya. Respon penyesuaian, baik atau buruk secara sederhana
dapat dipandang sebagai suatu upaya individu untuk mereduksi taua menjauhi
ketegangan dan untuk memelihara kondisi-kondisi keseimbangan yang lebih wajar.
Dalam proses penyesuaian itu dapat saja muncul konflik, tekanan, dan frustasi
dan individu didorong meneliti berbagai kemungkinan perilaku untuk membebaskan
diri dari ketegangan.
Elemen-elemen umum dan esensial
dalam semua situasi frustasi ialah: motivasi, frustasi, respon yang bervariasi,
dan pemecahan untuk mereduksi masalah, ketegangan dengan beberapa bentuk
respon. Motivasi mengambil variasi bentuk dan setiap bentuk dapat diarahkan
kepada rintangan atau frustasi yang disebabkan oleh beberapa aspek realitas,
misalnya: pembatasan orang tua, hambatan fisik, aturan social, dan semacamnya.
Individu dikatakan berhasil dalam
melakukan penyesuaina diri apabila ia dapat memenuhi kebutuhannya dengan
cara-cara yang wajar atau apabila dapat diterima oleh lingkungan tanpa
merugikan atau mengganggu lingkungannya.
Pengertian dan Proses Penyesuaian Diri
Penyesuaian berarti beradaptasi;
dapat mempertahankan eksistensiya, atau bisa survive dan memperoleh
kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang
memuaskan dengan tuntutan sosial
Penyesuaian dapat juga diartikan
sebagai konformitas yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau
prinsip
Penyesuaian dapat diartikan
sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan
mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala
macam konflik, kesulitan dan frustasi secara efisien. Individu memiliki
kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara yang adekuat
Penyesuaian dapat diartikan
penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah
secara positif memiliki respon emosional yang tepat pada setiat situasi
Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan
pada diri sendiri dan pada lingkungannya.
Karakteristik Penyesuaian Diri
Mereka yang tergolong mampu
melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut:
- Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional
- Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis
- Tidak menunujukkan adanya frustasi pribadi
- Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri
- Mampu dalam belajar
- Menghargai pengalaman
- Bersikap realistik dan objektif.
Dalam melakukan penyesuaian diri
secara positif, individu akan melakukan dalam berbagai bentuk, antara lain:
1. Penyesuaian dengan menghadapi
masalah secara langsung
Dalam situasi ini, individu
secara langsung menghadapi masalah dengan segala akibat-akibatnya. Ia melakukan
segala tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapinya.
2. Penyesuaian dengan melakukan
eksplorasi
Dalam situasi ini individu
mencari bahan pengalaman untuk dapat menghadapi dan memecahkan masalahnya.
3. Penyesuaian dengan trial and
error (coba-coba)
Dalam cara ini, Individu
melakukan suatu tindakan coba-coba dalam arti kalau menguntungkan diteruskan dan
kalau gagal tidak diteruskan
4. Penyesuaian dengan substitusi
Jika individu merasa gagal dalam
menghadapi masalah, maka ia dapat memperoleh penyesuaian dengan jalan mencari
pengganti.
5. Penyesuaian diri dengan
menggali kemampuan pribadi
Individu mencoba menggali
kemampuan-kemampuan khusus dalam dirinya, dan kemudian dikembangkan sehingga
dapat membantu penyesuaian diri.
6. Penyesuaian diri dengan
belajar
Dengan belajar, individu akan
banyak memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang dapat membantu menyesuaikan
diri.
7. Penyesuaian diri dengan inhibisi dan control
diri
Dalam situasi ini, individu berusaha memilih tindakan mana yang harus dilakukan, dantindakan mana yang tidak perlu dilakukan.
8. Penyesuaian diri dengan perencanaan yang
cermat
Dalam situasi ini, tindakan yang
dilakukan merupakan keputusan yang diambil berdasarkan perencanaan cermat.
Faktor - faktor yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri
Secara keseluruhan kepribadian
mempunyai fungsi sebagai penentu primer terhadap penyesuaian diri. Penetu
berarti factor yang mendukung, mempengaruhi, atau menimbulkan efek pada proses
penyesuaian.
Secara sekunder, proses
penyesuaian ditentukan oleh faktor-faktor yang menentukan kepribadian itu
sendiri baik internal maupun eksternal. Penentu-penentu tersebut dikelompokkan
sebagai berikut:
- Kondisi jasmaniah yang meliputi, pembawaan, konstitusi fisik, susunan saraf, kelenjar, system otot, kesehatan dan sebagainya.
- Perkembangan dan kematangan, terutama kematangan intelektual, sosial, moral, dan emosional
- Penentu psikologis, yang meliputi pengalaman, belajar, pembiasaan, determinasi diri, frustasi, dan konflik
- Kondisi lingkungan, terutama rumah, keluarga dan sekolah
- Penentu kulutural dan agama.
Cara Menyesuaikan Diri di Sekolah
Berikut cara untuk menyesuaikan
diri remaja di sekolah, antara lain:
1. Pelajari Situasi
Penting dan perlu kalian
perhatikan pertama yaitu; sebelum masuk sekolah, belajar untuk mengenal lebih
dekat lingkungan sekolah, baik letak geografis sekolah, arah perjalanan dari
rumah ke sekolah, lingkungan sekitar sekolah, dan sebagainya. Anda biasakan
untuk mengenal situasi baru dan beradaptasi di dalamnya. Anda tidak perlu takut
pada situasi yang baru, pastikan Anda aman berada di lingkungan sekolah
tersebut.
2. Berbaik sangka
Hilangkan segera pikiran kalian
bahwa lingkungan sekolah baru nanti kurang menyenangkan termasuk kekhawatiran
tentang teman-teman yang tidak bersahabat atau guru-guru kurang ramah. Ganti
kalimat tersebut, penuhi otak dengan kalimat-kalimat positif seperti lingkungan
sekolah baru akan sangat menyenangkan, teman-teman mengasyikkan dan
guru-gurunya pun ramah.
3. Sesuaikan keadaan Sekolah
Sebaiknya dari jauh-jauh hari,
siapkan informasi tentang sekolah barunya. Entah peraturan sekolah atau
kebiasaan guru-guru mengajar. Nah, tetapkan keteraturan kegiatan sekolah dengan
di rumah. Misalnya, sesuaikan jadwal bangun dengan jadwal masuk sekolah.
4. Mengetahui Aturan
Segera kalian sadari bahwa
memasuki sekolah baru berarti memasuki tempat yang telah mempunyai aturan.
Peraturan sekolah bisa saja berbeda dengan sekolah sebelumnya. Ikuti dan patuhi
peraturan yang ada.
5. Mengikuti MOS
Mengikuti kegiatan MOS sangat
penting bagi kalian. Masa orientasi sekolah adalah salah satu masa yang bisa
dimanfaatkan untuk mengenal lingkungan sekolah. Pada kegiatan tersebut akan
diperkenalkan siapa saja elemen lingkungannya seperti kepala sekolah,
guru-guru, staf tata usaha, peraturan yang berlaku, kegiatan formal sekolah
yang wajib diikuti dan kegiatan ektrakurikuler yang bisa dipilih setiap siswa,
dan sekaligus momen yang bisa digunakan untuk mengenal teman baru.
6. Kenali dan hormati guru
Kalian harus kenali dan hormat
kepada guru yang ada. Lalu bagaimana cara beradaptasi dengan guru. Guru adalah
orang tua saat di sekolah sehingga perlakukan layaknya sedang berhadapan dengan
orang tua di rumah. Selain itu, guru adalah individu-individu yang mempunyai
karakter yang berbeda-beda. bertanya pada kakak kelas apa yang tidak disukai
oleh guru-guru di sekolah sehingga bisa diantisipasi lebih dulu. Pada dasarnya
setiap orang senang diperlakukan dengan baik serta dihargai sesuai porsi dan
perannya. Sebagai siswa, membiasakan diri untuk bertutur kata sopan dan
bersikap santun terhadap guru-guru. Hal ini akan membuat guru-guru merasa
dihargai. Jangan ragu untuk menyapa dan memberi salam setiap guru yang berpapasan.
7. Menghargai sesama
Siapa yang menanam kebaikan maka
akan mendapatkan kebaikan pula, begitu juga siapa yangmenghargai orang lain,
maka akan dihargai pula oleh orang lain. kalimat itu harus kalian ingat dan
terapkan. Selama bisa saling menghargai
dan menghormati teman baru maka tidak perlu takut. Tidak semua orang dapat
dengan cepat menerima orang lain. Dengan memmulai percakapan sederhana yang
ringan sehingga dapat mencairkan suasana, tetapi hindari memaksakan pendapat
dan kehendak pada teman baru. Semakin
bisa menghargai teman baru, semakin cepat keakraban terjalin.
8. Menjadi diri sendiri
Berada di lingkungan baru seperti
sekolah baru, kalian memang sebaiknya ramah terhadap teman-teman yang baru
dikenal, namun yang terpenting tetaplah menjadi diri sendiri. Jangan melakukan
sesuatu yang sebetulnya tidak mencerminkan siapa diri sesungguhnya. Hal-hal
yang dilakukan tidak sesuai dengan kepribadian hanya akan membuat diri kurang
nyaman yang bisa saja terbaca oleh teman baru. Menjadi diri sendiri akan
memudahkan berinteraksi lebih natural yang mungkin saja mempermudah teman baru
untuk mengenal lebih dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar